Pada aktifitas cleaning secara sirkulasi atau yang populer kita sebut sebagai CIP (Cleaning In Place) kita tidak akan lepas dari masalah kotoran (soil residu) pada CIP unit dimana utamanya adalah bila bahan dari produk yang diproses mengandung organik seperti gula, karbohidrat, fat atau lemak dimana proses pemasakannya dengan menggunakan suhu yang cukup tinggi  (70 – 80oC).

Pemakaian suhu yang cukup tinggi ini akan meninggalkan sisa kotoran yang berbentuk karamel yang membuat agak/relative sulit pada proses pembersihannya bila kita tidak memakai kandungan chemical yang tidak cukup (not sufficient) pada alkalinya.

Disamping kecukupan alkalinya yang aktif kitapun diminta suhu yang cukup tinggi (85-95oC) otomatis akan diikuti contact time yang lebih daripada umumnya (40-50 menit).

Bila 3 faktor diatas kita tidak cukupi maka pengulangan akan masalah Biofilm akan terjadi lagi. tidak kalah signifikannya pada 1 faktor yang menjadi paket integral pada proses CIP adalah kecukupan flow velocity nya dari mekanisme pompa turbulance sebagai mechanical action.

Penulis pernah mengalami atau ikut menyaksikan masalah Biofilm ini pada salah satu customer kami yang memproduksi “Kopi Susu” dimana sesekali atau bahkan pada beberapa kali mengikuti proses CIP bila faktor  (4 Faktor) diatas tidak berjalan semestinya maka kita akan dihadapkan pada hasil CIP yang kurang memenuhi eskpektasi kita.

Belajar dari pengalaman diatas kami ( PT. KEVIN CHEMINDO ANUGERAH ) tentunya sudah dapat menarik suatu kesimpulan untuk solusi pemecahan masalah kedepannya bila ada masalah BIOFILM yang diakibatkan dari sisa bahan produk yang mengandung organik.